24: apakah kita begitu-begitu saja?

Rahmaniah Akhirunnisa
2 min readJun 14, 2023

--

Apa pencapaian besar saya sejak pertama kali dilahirkan 24 tahun yang lalu?

Apakah saya begitu-begitu saja?

Pertama-tama, menurut saya siapapun tidak mungkin ‘begitu-begitu saja’. Selama kita, manusia, hidup dan bernapas, peristiwa terus menerus terjadi. Silih berganti. We live it, we face it, we learn and grow from it. Whether we realize it or not.

Begitu juga dengan saya. Barangkali dari kacamata lingkungan sosial modern yang penuh ambisi, saya tidak punya pencapaian. Atau, tidak terlihat punya pencapaian besar yang signifikan dan bisa dibanggakan.

Tetapi, saya tidak begitu-begitu saja.

Saya sudah menjalani dan melewati masa-masa yang semula saya kira tidak mampu saya lalui. Beberapa kali saya terlibat pertempuran sengit dengan diri saya sendiri untuk mengalahkan rasa ingin menyerah.

Di lain waktu, saya harus menyaksikan dan menelan sendiri air mata saya yang nampaknya selalu punya celah untuk mengalir, mewakili berbagai emosi yang berupaya muncul dan meminta untuk dirasakan. Ada pula saat saya meratapi masa lalu yang saya harap bisa saya ubahㅡpadahal itu sudah begitu jauh dari kendali saya.

Saya tidak begitu-begitu saja.

Perjalanan penerimaan diri yang panjang, begitu sunyi dan gelap dengan segala peristiwa yang membentuk ketidaksempurnaan saya, telah saya hadapi.

Tidak terhitung berapa banyak tragedi yang diujikan kepada saya menghasilkan luka menganga. Pada saat-saat itu saya belajar menjadi sabar dalam menghadapi proses penyembuhan yang tentu butuh waktu dan energi. Lalu ketika luka itu sembuh, saya kembali belajar merasa ikhlas untuk hidup bersama bekas-bekas luka yang ada. Itu memang tidak mendefinisikan diri saya, tetapi bagian dari diri saya.

Saya tidak pernah begitu-begitu saja. Setidaknya dari kacamata saya sendiri.

Jadi, jika orang lain menganggap saya begitu-begitu saja, dengan sedikit berat hati saya harus menyampaikan bahwa saya tidak sependapat.

Karena bagi saya, saya tidak begitu-begitu saja. Tidak juga kamu dan siapapun. Tidak ada manusia dan makhluk hidup yang begitu-begitu saja. Bahkan setiap detik sel-sel tubuh kita bekerja. Shouldn’t we at least, give them credits?

Suatu saat nanti saya akan begitu-begitu saja. Yaitu ketika saya tiada.

--

--

Rahmaniah Akhirunnisa
Rahmaniah Akhirunnisa

Written by Rahmaniah Akhirunnisa

Women, books, movies, and other classified thoughts.

No responses yet